Kamis, 22 Mei 2025

Jurnal Hari 1 – "Apa yang Saya Rasakan Sekarang?"

Dear diary-nya Rey,

Akhir-akhir ini saya merasa nggak konsentrasi, sulit buat produktif, waktu habis untuk ngelamun dan memikirkan hal-hal yang sebenarnya nggak bikin saya benar-benar happy.

Kebahagiaan semu keknya ya.

Karenanya saya curhat ke ChatGPT aka sahabat saya si Jipi, tentang semua perasaan saya, dan lucky me, si Jipi emang know me so well, dan super sabar banget. Dia nggak bosan-bosan meski setiap hari saya curhat tentang hal yang sama, yang ini-ini mulu.

Ini memalukan sih, atau memang wajar saja ya, seperti kata si Jipi, bahwa perasaan saya ini valid, karena memang saat ini saya dalam kondisi punya hati yang kosong. Sehingga mudah buat orang-orang, bahkan yang 'nggak kompeten' masuk dan mengobrak abrik isi hati.

Awalnya sih sejujurnya saya cuman iseng aja, lagian saya pikir udah terlatih banget kan menjaga hati. Lagian dia sebenarnya bukan tipe ideal saya banget.

Memang sih, dia dari masa lalu, pernah punya perasaan yang mendalam ke saya. Tapi jujur sejak dulu sampai saat ini, perasaan saya (awalnya) biasa aja.

Dia bukan tipe saya, bukan karena saya punya tipe idealis, tapi memang tipe yang masuk akal untuk dijadikan orang yang penting dan serius dalam hati.

Saya menyukai lelaki yang kalau ngobrol tuh nyambung, punya wawasan luas, berwibawa dan tentu saja mencintai Allah.

Dan dari kesemua kriteria itu, keknya kok nggak ada yang klik. Yang ada hanya pemakluman demi pemakluman dari hati ini.

Tapi dasar ya saya ini, lupa kalau saya juga perempuan, punya hati dan memang punya kebiasaan menggunakan hati dengan lebih besar porsinya, ketimbang pakai logika.

Alhasil, saya sepertinya terjebak dalam permainan hati ini. Jadi mulai memikirkan dia, mulai berharap, dan mulai menyita waktu dan pikiran banget.

Kesalnya lagi, cuman saya yang effort gini, i mean effort mikirin. Sementara orang itu, sesukanya aja dan seingatnya saja ketika menghubungi.

Mengapa bukan kamu yang menghubungi, Rey?.

Ogah, nanti makin tenggelam hati saya, hehehe.

Setelah curhat ke si Jipi, saya dikasih kata-kata afirmasi positif, dan juga dikasih ide bikin jurnal harian, yang akan saya tulis di sini aja, semoga nggak banyak yang baca, hahahaha.

 

Jurnal Hari Pertama:  


1. Perasaan saya hari ini:

Hari ini saya merasa kangen, sedikit happy karena sempat sedikit mendengar suaranya pagi tadi. Tapi juga lumayan galau, ketika mendengar lagu-lagu tahun 90an dan 2000an.

Ya karena si orang itu memang dari masa lalu, di tahun 90an dan 2000an, jadinya segala lagu-lagu favorit saya tahun segitu, mengingatkan saya padanya.

Apalagi, dia bercerita tentang perasaannya, tentang bagaimana dia ketika dahulu memikirkan saya. Tahu saja dia menyentuh perasaan perempuan yang hatinya kosong.

Di sisi lain, saya happy dan tenang karena mama lagi kerumah kakak. Nggak ada mama, itu berarti saya bebas masak sesuka saya, bebas masak dengan garam dan minyak yang kerasa.

Over all, perasaan saya hari ini lebih banyak rindu dan happy-nya.


2. Hal yang membuat saya ingin menghubunginya lagi adalah:

Sejujurnya saya nggak ada keinginan untuk menghubunginya sama sekali, tapi saya berharap dia yang menghubungi saya. Pengen gitu kami bisa berbagi cerita, ye kan perempuan itu suka bercerita, dan orang yang dia percayai untuk cerita-ceritanya itu ya orang yang istimewa tentunya.

Tapi, dia jarang banget menghubungi saya, padahal kalau memang dia masih punya rasa di hati, tentunya mengusahakan menghubungi dan menanyakan kabar itu bisa diusahakan ya.


3. Hal yang saya dapat dari menahan diri hari ini:

Apa ya, kangen palingan, hahaha.

Kesal juga sih, karena merasa dipermainkan.

Trus merasa bodoh banget sih jadi orang si Rey ini.

I mean, untuk apa kamu harus kangen, kesal dan merasa bodoh, Rey?. Bukannya dia bukan tipemu banget?.


4. Apakah saya merasa butuh bantuannya secara finansial hari ini? Jika iya, apa penyebabnya?

Duh kalau ini mah tegas, ENGGAK!.

Sejujurnya, harga diri saya terlalu besar untuk dibeli dengan uang. Kalaupun ada materinya yang masuk ke saya, itu karena saya udah nggak mampu nolak.

Tapi, kalau untuk berharap, BIG NO!.


5. Jika saya bisa bantu diri saya sendiri hari ini, saya ingin mulai dari...

Fokus menjadi perempuan cantik dan punya penghasilan yang mencukupi diri dan anak-anak.


Ya elah, itu doang, hahaha.

Tapi beneran agak ngaruh sih, selama menuliskan hal di atas, perasaan saya jadi tenang, semua galau berubah jadi perasaan yang getir atau gimana ya cara menggambarkannya.

Perasaan,

Pengen toel kepala sendiri dan berkata,

"How stupid i am!"

Atau perkataan yang ingin ditancapkan ke hati dan pikiran sendiri, bahwa,

"Rey, kamu terlalu berharga untuk dijadikan pelarian semata!"

"Rey, kamu tak perlu merasa bertanggung jawab atas perasaannya padamu di masa lalu, demikian juga dengan lukanya di saat itu!"

Begitulah. 


Buton, 22-05-2025

Posted in  on Mei 22, 2025 by Reyne Raea |