Sabtu, 19 April 2025

Akankah Masih Ada Kesempatan?

Dear diary-nya Rey,

Ini malam Minggu loh, dan saya kembali merasa dada saya sedikit sesak. Nggak tahu apa yang berkecamuk di dada, entah kesepian, entah rindu atau apa?.

Kalaupun rindu, entah harus ditujukan ke siapa rasa ini. Jujur, perasaan saya begitu mudah berubah akhir-akhir ini. Seperti beberapa hari lalu, saya merindukan seseorang yang nyata. Tapi sekarang, justru saya merasa ilfil dengan orang tersebut.

Tapi, rasa rindunya masih melekat, hanya saja saya nggak tahu, rindunya ke siapa?.

Mungkin karena akhir-akhir ini saya merasa burnout.

Saya benar-benar pengen pergi ke suatu tempat, sendirian, merenung. Tapi di sisi lain saya seorang ibu dari 2 anak, yang sedang menumpang hidup di rumah neneknya. Tak mungkin kan saya bisa dengan mudah pergi begitu saja meninggalkan mereka. Apalagi saya sedang tak punya duit, meskipun punya duit saya nggak berani mengeluarkannya dengan cuma-cuma, karena takut dengan pandangan kesal mama.

Ah iya, akhir-akhir ini saya benar-benar merasa tak betah tinggal di sini, sebenarnya sejak awal sih, karena saya merasa tak bisa punya masa depan di sini.

Satu-satunya yang bikin saya bisa tenang dalam bertahan adalah karena saya sedang menunggu panggilan kerja. Meskipun jujur saya juga deg-degan, karena merasa perekonomian dunia sedang tak baik-baik saja, apakah perusahaan yang dituju itu akan bertahan?.  

Ternyata semua terjawab di bulan ini, dan yup, perusahaan tersebut akhirnya tumbang juga, dan patah sudah semangat saya bertahan di sini.

Di sisi lain, neneknya anak-anak sudah mulai mengeluh keberatan menanggung kami. Sepertinya neneknya mulai menyadari kalau harapan mereka bahwa papinya anak-anak akan mengirimin anaknya duit, adalah sebuah kesia-siaan, dan menyadari bahwa biaya hidup kami itu mahal dan banyak.

Dengan keluhan itu, saya jadi merasa sedih, anak-anak kena marah terus, lalu akhirnya saya kembali merasa hampa, dan menyadari perasaan dejavu masa lalu.

Dulu, saya pernah merasakan perasaan ini, ketika saya terpaksa menganggur setelah lulus STM demi menemani mama. Hampir setahun saya menganggur, setiap hari saya habiskan dengan memasak dan beberes serta main dengan anak ayam dan anak bebek.

Ketika malam tiba, saya sering berdiri di pintu, menatap bintang saya yang berada di sebelah barat. Bintang yang berada di hampir sejajar dengan 2 gunung yang berdiri di kejauhan. Lalu sambil memperhatikan bintang itu, perasaan seperti ini muncul menguasai diri saya.

Perasaan yang kosong, ingin pergi, merasa tak berdaya, merasa sedih karena merasa sepertinya hidup saya bagai tak punya masa depan. 

Sambil menatap bintang itu, saya mulai mencari-cari masa depan yang mungkin kah masih diberikan kepada saya?.

Saya ingin pergi, pergi menjemput masa depan yang bahagia, meskipun saya sadar usia tak lagi muda, tapi saya juga tak mau menyerah begitu saja.

Akan kah masih ada kesempatan untuk saya?


Elweel, 19-04-2025 

Posted in  on April 19, 2025 by Reyne Raea |  

Minggu, 13 April 2025

Baper, Rindu dan Mencari Ilfil

Dear Diary-nya Rey.

Another chapter baru di dalam hidup saya sih, meski setidaknya perasaan ini pernah saya alami puluhan tahun silam. Tapi sungguh nggak menyangka, ketika di usia segini, saya kembali merasakan hal ini.

Btw, sebenarnya hal ini sudah saya perkirakan dan takutkan sebelumnya sih, di mana hal ini akan terjadi, ya terjadilah. Tapi masalahnya adalah, ternyata yang baper sayanya.

Memang ya, bahaya banget ada seseorang yang mendekat di saat-saat seperti ini. Kalau mendekatnya secara online sih, masih aman. Saya udah terlatih menghadapi godaan secara online.

Tapi ternyata, ketika godaan secara langsung dihadapi, lain lagi masalahnya.

Tiba-tiba saya jadi baper, merindukannya, lalu benci sendiri dengan perasaan seperti ini.

Meskipun saya tahu, hal seperti ini yang terbaik, dan akan hilang seiring waktu dengan jarak. Tapi ternyata nggak bisa semudah itu hilang.

Yang bikin kesal adalah, ketika dia hanya menggoda lalu pergi begitu saja.

Iya, sekali lagi saya tahu, ini yang terbaik. Tapi ternyata efeknya nggak baik buat saya.

Jadilah saya harus belajar pelan-pelan menerima rasa ini dan mengubahnya jadi perasaan ilfil. Hanya dengan cara itu satu-satunya agar saya bisa back on track tak terkalahkan oleh perasaan.

Posted in  on April 13, 2025 by Reyne Raea |  

Kamis, 09 Januari 2025

Jatuh Sakit

Menghitung hari, untuk suatu hal perubahan dalam hidup. Tapi saya belum bisa cerita tentang perubahan itu.

Btw, hari ini saya dan si Adik nggak enak badan, saya mual dan kedinginan, sakit kepala. Sementara si Adik nggak bisa nahan, alhasil bolak balik muntah.

Posted in  on Januari 09, 2025 by Blogger Indonesia - Reyne Raea |  

Rabu, 01 Januari 2025

Tahun Baru 2025, Excited Tapi Juga Bingung

diary rey

Dear diary
-nya Rey.

Bismillah ya, selamat tahun baru 2025.

Btw, seharian ini saya mengerjakan hal-hal yang harus saya kerjakan meneruskan pekerjaan saya beberapa waktu belakangan.

Posted in  on Januari 01, 2025 by Blogger Indonesia - Reyne Raea |  

Jumat, 08 November 2024

Hati Terasa Sangat Sedih

Dear diary-nya Rey.

Malam ini, entah mengapa hati saya terasa nyeri karena sedih.

Rasanya kayak sekitar 6 tahunan lalu, di saat papinya anak-anak mengutarakan ingin kerja di luar kota.

Dulu emang ada obrolan tentang LDM, meski saya agak lupa-lupa ingat. Dan sepertinya di akhir pembicaraan, saya mengiyakan saja.

Lalu di malam itu saya mendengarkan lagu barat yang lama.

Entah mengapa hati terasa nyeri, air mata mengalir membanjiri pipi. Rasanya sedih, membayangkan saya akan sendiri ketika kami akan LDM.

Biar gimanapun, si papinya anak-anak sering lembur dulunya, tapi kami selalu bertemu setiap hari.

Rasanya membayangkan di kemudian hari LDM Dan saya harus sendiri menghadapi malam yang sepi, rasanya hati sedih dan nyeri.

Nah, perasaan itu, persis seperti yang saya rasakan saat ini.

Saya mencoba mengais kejujuran hati, apakah yang sebenarnya saya rasakan saat ini, mengapa saya merasa sesedih ini?.

Kemaren-kemaren, ketika menyadari papinya anak-anak sudah memutuskan membuang anak-anaknya begitu saja tanpa nafkah dan modal. Yang saya rasakan hanyalah kemarahan.

Saya marah, nggak habis pikir, kok bisa ada manusia yang nggak tahu malu seperti itu?.

Saya membayangkan, apa yang diajarkan Ibunya, sehingga dia mengikuti jejak kakaknya yang sangat pengecut.

Namun, kakaknya masih bisa dikatakan mendingan. Dia Tau istrinya punya keluarga di pulau Jawa juga, meski beda propinsi. Karenanya, ketika dia memutuskan untuk pergi, dia sadar kalau anak-anaknya akan aman setelah dibawa kembali ke kampung halaman istrinya.

Apalagi, bapaknya bertanggung jawab atas perlakuan anaknya, sehingga memberikan modal yang untuk biaya meneruskan hidup.

Nah, papinya anak-anak sadar, saya nggak punya keluarga di Surabaya. Saya juga nggak dekat dengan keluarganya.

Tapi bisa-bisanya dia dengan mudah melupakan anak-anaknya. Padahal saya juga tak punya penghasilan seperti dia yang bebas bekerja di luar sana.


Entahlah, mungkin ini proses dari hati yang terluka. Jika kemarin hati saya Masih dipenuhi kemarahan, sepertinya hari ini saya mulai menapaki level selanjutnya.

Bersedih atas sikapnya.


Apapun itu, sungguh rasa begini nggak enak banget. Sedih, nyeri, semacam nggak ada harapan hidup.

Tapi untunglah ada anak-anak yang menguatkan.


Surabaya, Mj, 8-11-2024

on November 08, 2024 by Reyne Raea |  

Sabtu, 12 Oktober 2024

Feeling Exhausted

Dear diary-nya Rey

Saat ini pukul 20.38, dan saya memaksakan diri untuk menulis curhatan aja. Bertemankan oleng di kepala. Nggak tahu sih apa nih pemicunya, yang jelas sebenarnya udah lama saya tuh sering merasa kliyengan kayak ada gempa gitu loh.

Kalau nggak salah sih, sudah setahunan belakangan ini, tapi sejak kemaren, level kliyengannya lumayan meningkat.

Posted in  on Oktober 12, 2024 by Blogger Indonesia - Reyne Raea |  

Sabtu, 05 Oktober 2024

Ketika Papinya Anak-Anak Lari Dari Tanggung Jawabnya!

lari dari tanggung jawab

Dear diary
-nya Rey.

Ini pukul 6.00 tanggal 6 Oktober 2024, dan saya barusan termenung di depan laptop. Pengen nulis di blog utama, tapi kepala sedang riuh rendah.

Jadinya kepikiran untuk nulis  curhat aja, dan akhirnya mutusin nulis di sini aja.

Posted in  on Oktober 05, 2024 by Reyne Raea |